Tuesday, May 3, 2016

MATERI DASAR GUNUNG HUTAN

Dasar-Dasar Ilmu Medan Peta dan Kompas
PENGERTIAN KOMPAS
Ada banyak macam kompas yang dapat dipakai dalam kegiatan di alam, tentunya masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Macam kompas yang digunakan antara lain : Kompas Prisma, Kompas Lensa dan Kompas Silva (Kompas Orientasi).
Namun pada dasarnya fungsi kompas adalah sama, yaitu
1. Mengetahui arah
2. Membidik sasaran

Kompas yang digunakan untuk navigasi :
1. Kompas Lensa 
Kompas Lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa biconcav untuk mempermudah dalam pembacaannya.
Bahan lensa ini dapat dari logam maupun dari fiber.
Kelebihan dari lensa ini adalah:
+ Keringanannya sehingga mudah untuk dibawa dan digunakan, selain harganya yang cukup murah.
+ Memiliki pengait untuk memudahkan dalam mendatarkan kompas.
Kekurangannya adalah
+ Piringan kompas mudah sekali bergerak sehingga mempersulit kita dalam penghitungan besar sudut kompas.
+ Skala pada kompas tiap strip rnewakili dua skala, validitas pengukuran besarnya sudut kompas kurang, terutama untuk pengukuran sudut kompas dengan angka ganjil, pengukurannya berdasarkan perkiraan saja.


2. Kompas Silva 
Kompas ini sering disebut juga Kompas Orientasi, ini disebabkan oleh kemudahan penggunaan kompas ini untuk orientasi medan.
Kompas ini memiliki tanda panah penyesuai yang terdapat di dasar piringan kompas, dilengkapi pula dengan cermin.
Selain itu disekitar piringan kompas terdapat konektor dan penggaris.
Kelebihannya adalah :
+ Memiliki cermin untuk memudahkan dalam pembacaan dan pembidikan
+ Dilengkapi dengan penggaris (dalam cm dan inchi).
+ Untuk jenis tertentu memiliki kaca pembesar dan konektor untuk peta berskala I : 50.000 dan I : 25.000.
+ Untuk jenis tertentu dilengkapi dengan lensa pembidik.
+ Dapat digunakan untuk mengukur besar sudut peta (pengganti busur derajat).
Kekurangannya adalah
+ Untuk membuat kompas terdebut datar kita harus menggunakan alat bantu yang datar.
+ Bila membidik besar sudut kornpas tidak dapat langsung diketahui.



3. Kompas Prisma
Kompas ini memiliki prisma pada bagian dekat pengait.
Kompas ini terbuat dari bahan logam, dengan jarum kompas mengandung zat phosphoric yang akan memudahkan pembacaan sudut bila pada atempat gelap.
Kelebihannya adalah
+ Besar sudut bidikan bisa langsung di baca melalui prisma.
+ Dapat langsung diketahui azimuth dan back azimuthnya.
+ Mudah digunakan, mudah didatarkan.
Kekurangannya adalah
+ Terbuat dari logam sehingga berat.




Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
Sebelum Menggunakan KOMPAS
1. Set semua kompas yang akan dipakai (seragamkan dengan kompas yang standar). Untuk checking yang paling mudah yaitu kita pergi ke titik Triangulasi, dengan catatan daerah tersebut telah kita ketahui SPM-nya (misal 0° 00' 00").
Plot salah satu tanda medan yang terlihat jelas dari Triangulasi dan juga terdapat di peta, catat besar sudut petanya, misal 50'.
+ Untuk kompas standar, besar sudut kompas bila kita membidik tanda medan tersebut dan' titik Tnangulasi juga harus sebesar 50'.
(Catatan : Cara kita membidik dan plotting sudah benar).
2. Perhatikan angka-angka pembagian derajat yang terdapat pada piringan kompas (untuk keseragaman sebaiknya menggunakan kompas dengan pembagian derajat sampai 360°).
Bila kita menggunakan kompas dengan pembagian derajat 6400,
maka di lapangan kita harus menghitung lagi.

ORIENTASI 

A. Orientasi Peta 
Sebelum masuk daerah operasi, terlebih dahulu anda harus mengenal tanda medan yang nantinya akan anda jumpai di lapangan. Tanda medan itu dapat di interpretasikan di peta yang nantinya akan dipergunakan, misal : titik ketinggian dan nama punggunungan, sungai, jurang dan lain-lain (dapat tanya penduduk).
Perlu diperhatikan dan diingat, bahwa tanda medan akan berubah bentuknya bila dilihat dari titik kedudukan yang berlainan, maka dalam hal orientasi perlu hati-hati.
Orientasi Peta adalah meng-Utara-kan peta atau dengan kata lain menyesuaikan letak peta dengan bentang alam yang kita hadapi. Hal ini merupakan cara/prosedur yang pertama kali harus dilakukan bila kita akan melakukan orientasi peta dan medan, langkahnya adalah
a. Carilah tempat terbuka, sehingga tanda-tanda medan terlihat dengan jelas.
b. Buka dan letakkan peta pada bidang datar.
c. Setelah kompas 0" atau 360" , dan diatas peta yang posisi sejajar dengan garisgaris bantu orientasi pada kompas dengan sumbu Y peta,
d. Putar peta (jangan merubah posisi kompas) dan hentikan bila grid/sumbu -r peta sudah segans dengan jarurn kompas. Dengan demikian letak peta telah sesuai dengan arah utara (meng-utara-kan peta).
e. Cari tanda moment yang paling menonjol, kemudian cocokkan dengan peta dan beri tanda.
. Cari tanda medan sebanyak mungkin sehingga anda sudah mulai paham dengan daerah tersebut dan sudah dapat memperkirakan posisi anda di peta.

B. Orientasi Medan 
Merupakan cara untuk membaca kenampakan medan dan disesuaikan dengan peta, juga untuk mengetahui arah dan posisi kita di lapangan. Ada dua cara orientasi medan, yaitu:
1. Orientasi medan dengan kompas 
Untuk mengetahui posisi kita saat berada di alam bebas, yang penting
untuk dilakukan adalah menentukan arah mata angin (U,S,B dan T), lalu menentukan arah utara peta. Setalah itu menentukan posisi kita dengan pasti. Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan posisi kita, yaitu

a. Resection 
Adalah menentukan posisi kita pada peta, langkahnya adalah
+ Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
+ Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alam), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdin ke salah satu tanda medan yang terlihat dan dikenal, baik di peta maupun di medan. Misalkan tanda medan adalah puncak bukit X, dengan sudut kompas sebesar 130°, maka sudut peta adalah 130° + 180° = 310° (Back A.: imuth)
+ Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakanibuatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
+ Lakukan hal yang sama dengan titik kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar maka akan didapalkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut.
+ Titik perpolongan itulah posisi kita di peta.
Resection dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau titik ketinggian, bilamana kita berada pada tepi jurang, tepi sungai, jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.

b. Intersection 
Adalah menetukan posisi orang lain/tempat lain, langkahnya adalah: Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alarn), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdin(letaknya sudah pasti diketahui di medan dan di peta) ke saran bidik. Misal tempat anda berdiri adalah X, dengan hasil bidikan sebesar 130' terhadap sasaran. Maka sudut peta adalah 130° (Azimuth).
Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakan/buatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
Lakukan hal yang sama dengan tempat yang kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar maka akan didapatkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut (Usahakan selisih sudut antara X dan Y antara 30° - 150°).
Titik perpotongan itulah posisi kita di peta.
Intersection bisa dilakukan bila sasaran bidik dapat kita melihat dari dua tempat yang berbeda, dengan jelas. Intersection dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau ttitik ketinggian, bilamana orang yang kita bidik berada pada tepi Jurang, tepi sungai, Jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.

2. Orientasi medan tanpa peta dan kompas 
Bila kita berada di alam bebas tanpa membawa peta dan kompas, kita dapat menggunakan tanda-tanda alam untuk menunjukkan arah perjalanan kita, diantaranya adalah a. Matahari Hanya dapat digunakan pada slang hari, yaitu mengetahui arah barat dan timur, b. Bintang
Pada malam hari dapat menggunakan bintang untuk mengetahui arah perjalanan kita, antara lain
Bintang Pari menunjukkan arah selatan Bintang Orion menunjukkan arah timur dan barat c. Tanda-tanda lain Tanda-tanda lain yang dapat digunakan antara lain Kuburan orang Islam membujur kearah utara - selatan Masjid menghadap kearah barat – timur

TEKNIK CONTOURING 
Contouring dapat diartikan dengan salah satu penerapan ilmu medan peta yaitu menempuh perjalanan tanpa menggunakan kompas. Dalam melakukan teknik contouring dituntut untuk lebih teliti dalam pengamatan medan. Karena jika kita sudah salah menentukan posisi dengan contouring maka akan mempersuli perjalanan kita dan mungkin akan tersesat.
Jika kita di lapangan dengan membawa peta maka teknik contouring dapat dilakukan, dengan mengamati bentukan dengan acuan arah KAKIBATAS (Kanan, Kiri, Bawah, Atas). Tanda-tanda medan yang dapat digunakan adalah
+ Puncak-puncak bukit
+ Bentukan sungai
+ Punggungan bukit dan terjal/landainya bukit
+ Percabangan sungai
+ Patahan tebing
+ Waterfall (air terjun)
Untuk selalu dapat berhasil melakukan teknik ini adalah dengan selalu berlatih di lapangan yang sebenarnya. Yang perlu dicamkan adalah :"Tentukan secara pasti titik awal keberangkatan, menghitung jarak tempuh dan selalu menghitung ,sudah berapa kali kita menyeberangi sungai atau lembah atau berpindah punggungan bukit".

TEKNIK PASSING KOMPAS 
Teknik ini sering digunakan dalam rnelakukan sebuah operasi SAR. Teknik ini lebih mudah dilakukan pada medan yang landai dan luas, digunakan pula untuk mengatasi rintangan yang menghalangi perjalanan kita, misal sungai atau jurang.
Cara melakukan passing kompas adalah
+ Tentukan titik (lokasi) yang menjdi tujuan kita, pada peta.
+ Ilitung sudut peta dengan kompas dari titik awal kita menuju titik tujuan dan tentukan pula back azimuthnya.
+ Perintahkan satu atau dua orang rekan kita untuk menuju arah bidikan kompas sebatas pandangan mata.
+ Kemudian anda bergerak ke depan rekan anda dan melakukan hal yang sama dengan point ketiga.
+ Postsi jarum kompas harus selalu berimpit dengan N dan S (Utara dan Selatan).
Teknik ini sering digunakan untuk mengatasi rintangan yang menghalangi perjalanan kita, misal jurang, sungai, dil. Yang utama adalah menentukan arah bidikan dan mengirimkan rekan sebagai pionir pencari jalan, dengan catatan tidak terlepas dari jangkauan rnata dan segera menempati arah bidikan kompas. 


Perlengkapan Pendakian Gunung
Perlengkapan adalah hal yang penting dalam setiap perjalanan, ini akan memudahkan segala sesuatunya di gunung.
Terkadang kita sering melihat seorang membawa sedikit sekali perlengkapan hanya untuk dinilai orang bahwa orang tersebut cukup “gila” dan “berani”.
Kawan! Bukan “gila” atau “berani” yang di cari dalam setiap perjalanan gunung tapi pengalaman dan pelajaran hidup, percuma kalau nanti kamu mati di sana atau tersesat atau sengsara, sampai sakit parah.
Makanya jangan sepelekan perlengkapan. Dalam perlengkapan kita bisa cari sesuai kriteria di bawah :
1.                  Pilih perlengkapan yang sesuai dengan medan gunung.
2.                  Pilih perlengkapan yang punya banyak fungsi.
3.                  Dijaga kebersihannya (dibungkus).
4.                  Pilih perlengkapan yang seringan-ringannya.
Daftar perlengkapan dan kegunaannya :
1.                  Sepatu hiking; lihat tapaknya dan cari yang kuat, sepatu hiking akan melindungi kamu dari gesekan batu yang lancip dan tidak mudah terpeleset. Kalau bisa cari yang juga melindungi mata kaki, dan bagusnya sepatu itu tidak kaku dan nggak terlalu lentur juga.
2.                  Kaos kaki; lebih baik bawa dua pasang. Satu buat jalan hiking, tidak perlu tebal, yang penting melindungi kaki biar tidak lecet. dan satu lagi yang tebal untuk tidur, karena dingin biasanya menyerang bagian yang sensitif seperti telapak tangan, telapak kaki.
3.                  Celana lapangan; cepat kering, tidak berat kalau kena air, dicelana lapangan ada banyak kantong yang bisa kamu pakai buat simpan apa saja yang di butuhkan dalam perjalanan ( Jangan Jeans !)
4.                  Baju lapangan; model baju lapangan adalah mudah menyera keringat dan tidak serapp panas, baju ini bagus buat kamu kalau pas jalan hiking.
5.                  Ikat pinggang; buat taruh veples atau apa saja.
6.                  Ransel; cari ransel (carrier) yang pas ukurannya (80L, 90L, 100L, 120L) buat kamu dan bisa masuk semua perlengkapan kamu. Untuk mengecek ransel itu bagus atau tidak ada beberapa tips seperti : Bahannya tahan api, penyangga bebannya tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis, tidak terlalu lebar pula.
7.                  Jaket; supaya tidak kedinginan.
8.                  Topi lapangan; melindungi kepala dari sinar matahari dan ranting pohon.
9.                  Sarung tangan; melindungi tangan kamu dari sengatan dingin pertama.
10.             Ponco/ raincoat; supaya tidak kehujanan. Untuk ponco, bisa di gunakan sebagai bivak ( tenda sementara )
11.             Nesting; tempat masak, terdiri dari tiga panci susun.
12.             Veples; botol minum, ada cangkirnya dan bisa untuk masak juga.
13.             Kupluk; sarung kepala supaya tidak dingin dan melindungi kamu dari ular tanah yang kecil yang biasanya mencari lobang lobang buat berlindung seperti lobang hidung dan lobang telinga.
14.             Sleeping bag; kantung tidur, Supaya dapat tidur nyaman tanpa gemeteran.
15.             Tenda (pramuka, doom, terpal, ponco); buat rumah kedua kamu selama di gunung., Cari tenda yang kuat, yang tidak tembus air dan angin.
16.             Matras; alas tidur, melindungi kamu dari lembabnya tanah.
17.             Kompor; untuk masak, cari yang ukurannya yang kecil. Macam kompor seperti: kompor gas portable, kompor spiritus padat, kompor lapangan ( KPL)
18.             Pisau/ parang; untuk potong-potong.
19.             Lentera; untuk penerangan.
20.             Makanan; usahakan bawa makanan yang serba instan dan penuh kalori dan karbohidrat supaya mengembalikan tenaga yang telah banyak terpakai.
21.             Senter; sangat membantu kalau sudah malam. Sebaiknya yang kedap air karena cuaca tidak bisa ditebak. Jangan lupa bawa cadangan bola lampu dan baterainya.
22.             Alat makan; bawa alat makan dari bahan yang tidak mudah pecah, tapi sebenarnya nessting dan veples sudah menggantikan piring dan gelas, kecuali sendok.
23.             Alat mandi; ke gunung bukan berarti bebas dari membersikan diri, bawa sabun kecil, sikat gigi, handuk, dll.



No comments:

Post a Comment